Sebut saja namaku Shopia, oh
ya... nama samaran yang ku ambil dari Film Televisi “The Walking Dead”. Bagi
kalian penggemar film seri zombie tersebut pasti ingat dengan gadis kecil
bernama Shopia yang hilang selama berbulan-bulan. Sherif Rick Grims dan
kawan-kawan se-timnya mencari anak ini kemana-mana sambil bertahan hidup dari
serangan zombie. The Tyrant Virus atau biasa disingkat dengan T-Virus telah
menyebar dan menginfeksi siapa saja. Kota pun mati, pemerintahan lumpuh, akses
telekomunikasi tak ada lagi, dan zombie ada dimana-mana siap menerkam dan
menyebarkan virus. Hanya sedikit manusia yang bertahan dan mereka adalah sang
survivor. Malang, berharap menemukan Shopia dalam keadaan hidup ternyata Shopia
telah berubah menjadi zombie berwajah jelek, seram, menjijikkan, dan bau. Tak
ada jalan lain, Rick menembak shopia tepat di kepalanya agar Shopia mati dan
tak menjadi zombie lagi.
Mengapa aku menceritakan kisah
zombie Shopia kepada kalian?
Tak lain karena tampangku saat
ini tak lebih mengerikan daripada zombie. Hoh... benar-benar mengerikan kawan.
Sel DNA di bibir dan mulutku mengalami mutasi. Mutasi ini membuat sel tetap
tumbuh dan berkembang dengan pesat secara tak wajar. Ya... aku bermutasi layaknya seperti zombie yang kalian lihat
di televisi itu. Bedanya aku terinfeksi bukan karena T-Virus tapi karena di
masa lalu aku seorang pecandu rokok berat. Dulu aku bisa menghisap dua sampai
tiga bungkus rokok dalam sehari. Bayangkan kawan, satu bungkus rokok berisi 16
batang. Jadi dalam sehari menghisap 48 batang rokok. Wow.... Berapa rupiah yang
harus aku rogoh dari kantong untuk menjadikanku zombie beberapa tahun
kemudian.
Awalnya hanya berupa sariawan yang tak kunjung sembuh dalam 2 minggu disertai bisul disekitar mulut yang tak
dapat disembuhkan. Perlahan tapi pasti pembengkakkan pun terjadi. Ada benjolan
pada gusi, bibir, dan bagian lain didalam mulut. Bercak putih atau kemerahan
pun muncul didalam mulutku. Gusi pun berdarah dan berbagai luka pun muncul.
Nyeri dan sakit itulah yang kurasakan kawan. Terasa nyeri pada lidah, rahang,
dan sakit tenggorokan membuatku semakin sulit untuk mengunyah dan menelan
makanan. Otomatis hal tersebut mengurangi nafsu makanku sehingga menyebabkan
berat badanku turun drastis.
Rasa kebal menjangkiti daerah
sekitar wajah, mulut, dan leher. Gigi-gigi goyang tanpa sebab yang jelas
membuat susunan gigi tak rata hingga akhirnya tanggal satu per satu. Hari demi
hari aku semakin bermetamorfosis menjadi zombie berwajah menyeramkan dan menjijikkan. Aku semakin sulit untuk berbicara. Aku sudah beberapa kali
memeriksakan diri ke dokter. Secara medis sel-sel kanker ini dapat dihancurkan
dengan radioterapi, kemoterapi, dan pembedahan. Tapi semua tindakan medis itu
berbiaya mahal dan bisa memberikan efek samping bagi tubuh. Tak tahu apalagi
yang harus kulakukan untuk menyembuhkan penyakit ini. Berbagai pengobatan
herbal dan alternatif sudah kucoba tapi tak kunjung sembuh.
Sisa hidup yang penuh dengan
penyesalan. Sebelum merokok aku sangat tahu dampak buruknya bagi kesehatan.
Terdapat 4000 zat kimia berbahaya yang terkandung didalamnya antara lain
nikotin, tar, karbon monoksida, zat iritan, dan zat karsinogen yang bisa memicu
sel kanker. Aku menyesal telah mencobanya sekali dan menjadi pecandu untuk
percobaan yang kedua kalinya. Kenikmatan dari merokok itu aku bayar mahal dengan
menjalani sebagian hidupku dengan menderita kanker mulut yang sulit untuk
diobati. Rasanya bagai menghitung hari menunggu Rick Grims menodongkan pistol
di kepalaku dan mengakhiri hidupku sebagai zombie.
Tulisan ini diikutkan pada lomba menulis "Diary Sang Zombigaret"
5 comments
Iiihhhhh ngeriiiii......
ReplyDeleteIye kak, benar2 mengerikan
DeleteGambar2nya mengerikan Nu.
ReplyDeleteIde tulisannya keren.
Sy baru tahu ada GA ini. SUkses ya :)
Terima kasih kak, mengerikan memang dampak dari merokok. Info lombanya sudah d posting sama kak haeriah di grup IIDN
Deletetapi kok susah banget ya nyadarin para perokok :(
ReplyDeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam