Bismillahirrahmanirrahim....
~~~~~~ *******~~~~~~~ ********~~~~~~
"Hiks... aku rindu Ibu, aku rindu Ayah, dan aku rindu kakak dan adikku, Ya Allah maafkan aku telah meninggalkan mereka dan pergi dengan laki-laki pilihanku tanpa ridho orang tuaku" Rintih Yuli penuh kerinduan
"Hiks....Aku salah menilai dan salah memilih suami, kak rio tidak sebaik yang aku pikirkan. Benar kata Ibu, aku menyesal tidak mendengarkan kata-kata Ibu. Dia jahat ibu, dia kasar, tak sebaik dulu, dia mengkhianatiku Ibu" Tangis penyelasan yuli semakin menjadi-jadi.
"Aku ingin pulang... aku rindu kalian... tapi aku takut, aku malu, karena aku telah membuat aib dalam keluarga maafkan aku.... maafkan aku.... apa yang harus ku lakukan ya Allah"
~~~~~~ *******~~~~~~~ ********~~~~~~
Sepenggal kisah diatas mengingatkan kita bahwa "Ridho Orang Tua adalah Ridhonya Allah". Jika kita durhaka kepada kedua orang tua kita dan sampai-sampai memberikan mereka aib dan membuat mereka malu kehidupan kita tidak akan berberkah.
Zaman sekarang ini banyak dari kita menganggap bahwa cinta terhadap "kekasih" adalah segala-galanya.
ow..ow.. belum tentu. Masih ada lagi cinta yang jauh lebih penting dari itu yakni cinta terhadap Sang Khalik dan cinta terhadap orang tua itu salah satu yang utama.
Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah tayangan di TV yang mewawancarai masyarakat tentang bagaimana sih pendapat mereka tentang kasus "Artis A yang menikah dengan seorang anak pejabat dimana Ibunya tidak menyetujui hubungan mereka" salah satu pertanyaan yang dilontarkan presenter itu pada masyarakat yang diwawancarai "Penting mana sih cinta terhadap kekasih ataukah orang tua???" ups,,, dan tau ga sih rata-rata mereka menjawab "lebih penting cinta terhadap kekasih lah".
Astagfirullah... saat ini cara berpikir kita sudah mulai diubah. Mungkin karena kebanyakan baca novel atau nonton film "Romeo and Juliet" ya atau kebanyakan nonton sinetron dan film Indonesia yang tidak bermutu. Perlahan tapi pasti sedikit demi sedikit tanpa kita sadari kita menikmati tayangan-tayangan TV yang membuat kita jauh dari nilai-nilai islami (dan itulah memang tujuan mereka "mind control")
Ok.... Kembali ke laptop...
Sahabatku....
Setiap kita pasti pernah "Jatuh Cinta" (pastinya donk)
Jatuh cinta tuh berjuta rasanya, sampe-sampe serasa bagaikan dunia ini milik berdua lah, kita rela berkorban apa saja untuk orang yang kita cintai (Ups... jangan sampe kelewat batas loh pengorbanannya, jangan semuanya diberi)
Jatuh cinta bisa bikin orang yang jatuh ke lubangnya terperosok semakin dalam dan berpikir tidak rasional lagi, yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka dapat bersama walaupun harus menyakiti orang lain (ehm.. cinta terkadang egois). Jika orang tua tidak setuju kawin lari saja yuk.... (ups... jauhkan hal tersebut dalam pikiran kita, itu bukan jalan keluar yang baik. itu suatu bentuk keputusasaan).
Sahabatku
Gimana seandainya kita menghadapi dilema seperti itu "antara kekasih dan orang tua"????
Saran saya sih, mending bicara baik-baik dulu sama orang tua, yakinkan bahwa si dia adalah orang yang tepat untukmu. Perkenalkan si dia dengan orang tuamu, dan ajak si dia untuk melakukan pendekatan yang baik dengan orang tuamu.
Gimana kalau orang tua masih berkeras dengan pendapatnya????
Sekeras-kerasnya batu kalau di sering di tetesi air maka batu tesebut pasti akan berlubangkan.
Begitu juga hati, sekeras apapun hati ada saatnya akan lunak juga.
Bersabarlah.. jangan gegabah mencari jalan pintas... bujuk terus orang tua, lakukan pendekatan yang baik, lakukan sholat Istiharah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar yang terbaik.
Sahabatkku....
~~~~~~ *******~~~~~~~ ********~~~~~~
"Hiks... aku rindu Ibu, aku rindu Ayah, dan aku rindu kakak dan adikku, Ya Allah maafkan aku telah meninggalkan mereka dan pergi dengan laki-laki pilihanku tanpa ridho orang tuaku" Rintih Yuli penuh kerinduan
"Hiks....Aku salah menilai dan salah memilih suami, kak rio tidak sebaik yang aku pikirkan. Benar kata Ibu, aku menyesal tidak mendengarkan kata-kata Ibu. Dia jahat ibu, dia kasar, tak sebaik dulu, dia mengkhianatiku Ibu" Tangis penyelasan yuli semakin menjadi-jadi.
"Aku ingin pulang... aku rindu kalian... tapi aku takut, aku malu, karena aku telah membuat aib dalam keluarga maafkan aku.... maafkan aku.... apa yang harus ku lakukan ya Allah"
~~~~~~ *******~~~~~~~ ********~~~~~~
Sepenggal kisah diatas mengingatkan kita bahwa "Ridho Orang Tua adalah Ridhonya Allah". Jika kita durhaka kepada kedua orang tua kita dan sampai-sampai memberikan mereka aib dan membuat mereka malu kehidupan kita tidak akan berberkah.
Zaman sekarang ini banyak dari kita menganggap bahwa cinta terhadap "kekasih" adalah segala-galanya.
ow..ow.. belum tentu. Masih ada lagi cinta yang jauh lebih penting dari itu yakni cinta terhadap Sang Khalik dan cinta terhadap orang tua itu salah satu yang utama.
Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah tayangan di TV yang mewawancarai masyarakat tentang bagaimana sih pendapat mereka tentang kasus "Artis A yang menikah dengan seorang anak pejabat dimana Ibunya tidak menyetujui hubungan mereka" salah satu pertanyaan yang dilontarkan presenter itu pada masyarakat yang diwawancarai "Penting mana sih cinta terhadap kekasih ataukah orang tua???" ups,,, dan tau ga sih rata-rata mereka menjawab "lebih penting cinta terhadap kekasih lah".
Astagfirullah... saat ini cara berpikir kita sudah mulai diubah. Mungkin karena kebanyakan baca novel atau nonton film "Romeo and Juliet" ya atau kebanyakan nonton sinetron dan film Indonesia yang tidak bermutu. Perlahan tapi pasti sedikit demi sedikit tanpa kita sadari kita menikmati tayangan-tayangan TV yang membuat kita jauh dari nilai-nilai islami (dan itulah memang tujuan mereka "mind control")
Ok.... Kembali ke laptop...
Sahabatku....
Setiap kita pasti pernah "Jatuh Cinta" (pastinya donk)
Jatuh cinta tuh berjuta rasanya, sampe-sampe serasa bagaikan dunia ini milik berdua lah, kita rela berkorban apa saja untuk orang yang kita cintai (Ups... jangan sampe kelewat batas loh pengorbanannya, jangan semuanya diberi)
Jatuh cinta bisa bikin orang yang jatuh ke lubangnya terperosok semakin dalam dan berpikir tidak rasional lagi, yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka dapat bersama walaupun harus menyakiti orang lain (ehm.. cinta terkadang egois). Jika orang tua tidak setuju kawin lari saja yuk.... (ups... jauhkan hal tersebut dalam pikiran kita, itu bukan jalan keluar yang baik. itu suatu bentuk keputusasaan).
Sahabatku
Gimana seandainya kita menghadapi dilema seperti itu "antara kekasih dan orang tua"????
Saran saya sih, mending bicara baik-baik dulu sama orang tua, yakinkan bahwa si dia adalah orang yang tepat untukmu. Perkenalkan si dia dengan orang tuamu, dan ajak si dia untuk melakukan pendekatan yang baik dengan orang tuamu.
Gimana kalau orang tua masih berkeras dengan pendapatnya????
Sekeras-kerasnya batu kalau di sering di tetesi air maka batu tesebut pasti akan berlubangkan.
Begitu juga hati, sekeras apapun hati ada saatnya akan lunak juga.
Bersabarlah.. jangan gegabah mencari jalan pintas... bujuk terus orang tua, lakukan pendekatan yang baik, lakukan sholat Istiharah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar yang terbaik.
Sahabatkku....
Manusia yang mengejar cinta selain Allah umpama mengejar fatamorgana diwaktu terik mentari, jiwanya lemah, akalnya lesu, ibadahnya tawar, dan jihadnya pudar
Created by : Nhoe~nhoe