Tahun 2006, waktu itu Ring Back Tone (RBT) atau kita kenal juga
dengan istilah Nada Sambung Pribadi belum terlalu banyak dikenal oleh semua
kalangan dan usia. Saya punya pengalaman lucu dan menggelitik berkenaan dengan
RBT.
Sewaktu saya PKL (Praktek Kerja Lapangan) di salah satu Instansi Pemerintah, seorang pegawai wanita yang sudah paruh baya ingin
menelpon anaknya. Ketika sudah tersambung, Ibu tersebut merasa ada hal yang tak lazim dengan aktivitas komunikasi yang sedang dilakukannya, dia pun mengakhiri panggilannya. Ibu itu heran dan bertanya kepada saya
“Handphone saya rusak kali ya?”
“Apanya yang rusak bu?” Tanya saya
“Menyanyi.. menyanyi ki hpku”
saya masih bingung….
“Saya mau menelpon anak saya, tapi kok suara yang keluar
malah orang yang sedang menyanyi” Lanjutnya
Sambil menahan tawa saya pun menjelaskan, “Handphone Ibu
tidak rusak. Itu namanya Ringback Tone atau Nada Sambung Pribadi. Orang yang
Ibu hubungi itu memasang layanan RBT, jadi siapapun yang menelpon akan
mendengarkan cuplikan dari sebuah lagu,
bukan suara tut…tut…tut… lagi”
Sambil terkagum-kagum Ibu tersebut berseru “Ooo.. begitu
ya…. Ckckckck…. Ternyata zaman semakin canggih saja”
“Kalau saya mau memasang layanan RBT gimana caranya, Dik?”
“Ibu tinggal mendaftar ke operator seluler untuk berlangganan RBT,
dan pulsa Ibu akan di potong Rp. 9.900 dan berlaku hingga 30 hari”
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Saat ini RBT bukan hal yang asing lagi, bahkan cukup di
gemari oleh masyarakat Indonesia. Saya ingat pada tahun 2007 RBT lagi booming-boomingnya. Lagu "Kenangan Terindah" menjadi TOP RBT dan hampir di setiap handphone yang saya hubungi mengakses RBT Band Samsons tersebut.
Fenomena RBT tentunya memberikan keuntungan tersendiri
bagi dunia musik dan telekomunikasi. Ditengah maraknya pembajakan akan karya
musik, RBT memberikan angin segar bagi industri musik di Indonesia. Begitupun
dengan dunia telekomunikasi jumlah
pelanggan yang mengakses layanan RBT menunjukkan peningkatan yang cukup baik.
Sebuah bisnis digital yang menjanjikan potensi keuntungan yang sangat besar
karena didukung oleh konten yang dinamis dan sangat bervariasi.
XL sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia juga memiliki layanan Ring Back Tone. untuk soal tarif RBT, XL sangat memanjakan pelanggannya karena hanya dikenakan biaya Rp. 6.050,- untuk langganan bulanan dan Rp. 7.700/lagu/permintaan untuk kontent bahkan ada juga loh promo RBT yang gratisan. XL memang murah :D
Uniknya lagi, RBT XL memiliki fitur Time Of Day yaitu kita bisa memasang lagu yang berbeda untuk salah satu pilihan waktu. Untuk info lengkap silakan baca disini
XL sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia juga memiliki layanan Ring Back Tone. untuk soal tarif RBT, XL sangat memanjakan pelanggannya karena hanya dikenakan biaya Rp. 6.050,- untuk langganan bulanan dan Rp. 7.700/lagu/permintaan untuk kontent bahkan ada juga loh promo RBT yang gratisan. XL memang murah :D
Uniknya lagi, RBT XL memiliki fitur Time Of Day yaitu kita bisa memasang lagu yang berbeda untuk salah satu pilihan waktu. Untuk info lengkap silakan baca disini
Saya ingat kata-kata sepupu saya : orang yang tidak
mengakses layanan RBT di nomornya bisa digolongkan kedalam kelompok orang yang pelit.
RBT itu termasuk sedekah kepada orang yang sedang menghubungi kita, daripada
dia BeTe menunggu mendengarkan suara Tut…tut…tut…. mendingan membuat orang
bahagia dengan menunggu sambil mendengarkan lagu.
1 comments
Seumur hidup seingatku cuma sekali pernah mendaftar yang namanya erbiti.. (lho yang nanya siapa?) gak tauk mengapa saya lebih senang dengar tuut..tuutt..tuutt... dibandingin erbiti(ni curhat atau apa?)#sibuk_sendiri
ReplyDeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam