Pantai Losari, Namanya Kok Ada Bau Jawa-nya?

May 20, 2016

Pantai Losari terkenal dengan sunsetnya yang indah dan wisata kuliner khas Makassar yang akan memanjakan lidah Anda

Haloha!!!

Bulan yang busy ya!!! (hehehe... busy karena lagi addict nonton drama korea)

Jadi jarang update deh... wush...

Postingan kali ini menjawab pertanyaan dari mbak Diah Dwi Arti. Beberapa waktu yang lalu mbak Diah mereview blog saya. Di postingannya tersebut dia bertanya kepada saya "Pantai Losari, namanya kok ada bau Jawanya?". Mungkin mbak Diah bertanya seperti itu karena ada sebuah daerah lebih tepatnya kecamatan di Cirebon yang bernama Losari.

Terus terang ini jadi Pe-Er penting buat saya. Sebagai seorang perempuan yang lahir dan besar di kota Makassar, tak pernah terpikirkan oleh saya mengapa pantai yang terkenal dengan sunset-nya yang indah ini dinamakan dengan pantai losari. #JadiMaluDeh

Senja di Pantai Losari
Sumber : Google Image

Oke baiklah... karena pertanyaan itu membuat saya amat sangat penasaran jadi saya coba mencari referensi sejarah tentang pantai yang sering jadi tempat nongkrong anak muda tersebut.

Berdasarkan beberapa referensi yang saya baca, sejarah penamaan pantai losari masih menjadi sebuah teka-teki sendiri, apakah berasal dari bahasa Belanda atau bahasa Makassar? Jawaban-jawaban yang ada masih sekedar asumsi saja.

Hampir semua referensi tersebut menjelaskan bahwa pantai losari yang dulunya disebut Pasar Ikan berasal dari kata "Los" dan "Ari" bisa dimaknai secara sederhana sebagai kawasan lepas yang terselubungi oleh dua lapisan utama. Secara harfiah, kata "los" dalam bahasa Jawa memiliki makna yang ambigu, yaitu sebuah kawasan atau tempat untuk berjual beli, sebagai toko-toko atau pasar terbagi-bagi ke beberapa los. Kemudian, "los" dalam konteks kejawaan berarti terlepas atau udar. Mengingat dahulu pantai losari memang adalah tempat untuk berjualan. Sedangkan kata "ari"dimaknai sebagai pembungkus atau penyuplai.

Hehe... mungkin jawaban saya bisa cukup memuaskan mbak Diah. Data-data yang ada masih minim mbak, jawaban yang ada adalah rekaan logika yang diadopsi. Saya rasa ini menjadi PR nih bukan hanya untuk Pemerintah Kota Makassar dan pihak terkait tapi juga warga kota Makassar yang peduli dengan sejarah kotanya untuk menemukan fakta sejarah yang sebenarnya. Biar kita enak ya jawabnya.

Kenangan Akan Pantai Losari

Sebagai orang Makassar, pantai Losari tentunya bukan hal yang asing. Ikon kota Makassar ini jaraknya kurang lebih 2 Km dari rumah saya. Saya memiliki banyak kenangan indah dengan pantai yang dulu terkenal dengan restoran terpanjang ini. Ketika masih kecil orang tua saya sering mengajak kami jalan-jalan sore ke pantai ini. Duduk di warung-warung tenda di bibir pantainya (tahun 90an restoran terpanjang ini masih ada. Restoran yang dimaksud disini adalah jejeran pedagang kaki lima), mencicipi lezatnya pisang epe ataupun semangkuk es teler, menikmati angin sepoi-sepoi, mendengar merdunya suara ombak, sambil menanti matahari terbenam. It's so beautiful. Sekarang Anda tak mungkin menemukannya di pantai Losari.

Pantai Losari Tempo Dulu
Jejeran Warung Pedagang Kaki Lima di Bibir Pantai Losari
Sumber : Google Image

Beranjak remaja, saya mulai mengenal kegiatan yang lagi nge-trend dilakukan remaja pada saat itu "Bazaar". Berbagai bazaar diadakan di pantai Losari, paling ramai jika minggu malam. Wuishh... dipastikan pantai Losari akan macet abis. Bazaar-bazaar itu lebih banyak mengatasnamakan kelompok, organisasi, sekolah, komunitas, dll. Tujuan mengadakan bazar itu beda-beda ada yang mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka atau hanya sekedar ngumpul-ngumpul saja, mendapatkan kenalan baru dan kalau beruntung gebetan baru #tsah. Baazarnya apa? Ya Bazar Makanan. Jadi kelompok tersebut bekerja sama dengan salah satu warung di bibir pantai losari sebagai lokasi bazar mereka. Nanti mereka membuat semacam kupon bazar yang berisi menu-menu makanan di warung tersebut dan dijual ke keluarga, teman-teman, temannya teman, gebetan, dll. Menunya mulai dari makanan hingga minuman. Saat ini mungkin sangat jarang ya remaja-remaja Makassar mengadakan bazaar semacam itu.

Lambat launt pantai Losari mulai banyak perubahan. Reklamasi dan Revitalisasi besar-besaran. Wajah pantai Losari perlahan-lahan berubah. Demi pembangunan Anjungan Pantai Losari, warung-warung tenda yang berjejer di pinggir pantai dipindahkan, awalnya warung itu dipindahkan di sepanjang jalan Metro Tanjung Bunga, kemudian akhirnya dipindahkan ke sebuah tempat didepan rumah jabatan Walikota Makassar, namanya pantai Laguna.

Minggu pagi, Anjungan Pantai Losari menjadi lokasi Car Free Day, sangat ramai dipadati oleh warga Makassar yang ingin berolahraga pagi atau sekedar jalan-jalan sembari belanja ataupun sarapan pagi karena pantai losari juga dipadati oleh berbagai pedagang baju, mainan, sepatu, tas, aksesoris, makanan, minuman, dll.

Saya dan keluarga sering jogging kala weekend, jalan kaki dari rumah ke pantai Losari pulang pergi (makanya dulu saya langsing, karena sering olah raga. Sekarang lemak dimana-mana he...)

Bagaimana dengan pantai Losari sekarang? Terus terang saya kurang tahu keadaan pantai Losari saat ini, kabarnya sih akan ada mega proyek untuk pantai Losari. Sudah berbulan-bulan tidak pulang ke Makassar. I'm very... very... very... miss my city.

Kalau begitu tunggu tulisan saya selanjutnya setelah mudik lebaran nanti ya. Insya Allah

Semoga bermanfaat :)

Sumber : http://www.kabarkami.com/sejarah-pantai-losari-dan-teka-tekinya.html

http://makassarterkini.com/sejarah-pantai-losari/