Solusi Cerdas Merapikan Barang dan Menyiasati Ruang Sempit

Rumah, apartemen, ataupun kamar kosan yang dihuni sempit?

Ingin beli barang baru tapi hunian kita tak cukup untuk menampungnya?

Punya banyak barang tapi terlihat sangat berantakan karena ruang kita terbatas?

Hehehe pasti punya tempat tinggal seperti itu bikin pusing ya? barang berserakan dimana-mana ibaratnya sudah kayak kapal pecah, berantakan, dan pasti terkesan jorok dan amat sangat tidak rapi bukan? Nyamankah punya hunian seperti itu?

Kalau saya sih terus terang pasti tidak nyaman kalau punya hunian seperti diatas. Sudah tak seperti "rumahku surgaku" ya tapi "rumahku nerakaku" hehehe... seremmmmm!!!

Pengennya kan berangkat ke kantor rumah atau apartemen kita tetap rapi dan bersih. Pulang kerja juga begitu, buka pintu pemandangan yang menyambut kedatangan kita ketika masuk ke hunian kita adem dan nyaman di pandang ya biar hati juga adem gitu setelah sibuk bekerja dan harus bertarung dengan kemacetan dan kesumpekan kota.

Karena alasan itulah pada Sabtu lalu tepatnya tanggal 19 November 2016 saya tertarik ikutan acara Ngobrol Cantik Blogger Perempuan bertajuk "Eco & Compact Living" di Marketing Office Prajawangsa City. Pembicara keren yang menjadi narasumber di acara tersebut adalah mereka yang sudah expert dibidangnya masing-masing. Ada mas Rabbani Kusuma Putra dari Nimara Architects dan Bayu Fristanty dari Rapi-Rapi Professional Organizer. 

Acara ngobrol cantiknya berlangsung santai dengan diselingi live music sambil makan sate padang dan juga cemilan. Tentunya yang hadir di acara ini didominasi oleh perempuan terutama buibu yang pasti pengen rumahnya rapi dan bersih. Acara ini dipandu oleh MC cantik Mbak Putri KPM (yang tentunya para blogger sudah pada kenal kan dengan social media buzzer dan influencer ini).

Eco & Compact Living

Memaparkan tentang hunian yang "Eco & Compact Living" mas Rabbani memperlihatkan kepada kami beberapa hunian di luar negeri sana yang sudah menerapkan "Eco & Compact Living". Membuka mata kami semua bahwa hunian tersebut benar-benar memanfaatkan dengan baik ruang yang ada seefektif dan seefisien mungkin bagi penghuninya. Kata mas Rabbani "Ruang gerak manusia di masa depan makin terbatas, jadi mulailah mengatur ruang lebih efiesien" selain itu dia juga mengungkapkan "Di masa depan anak-anak kita akan sulit mendapatkan lahan untuk membangun rumah". Yup kan lahan semakin sempit jadi satu-satunya membangun keatas, dengan kata lain mereka akan tinggal di apartemen dengan ruang yang terbatas.

Meskipun hunian yang kita tinggali sempit pasti kita butuh tempat berlindung yang nyaman. Salah satunya dengan menerapkan Eco Design atau lebih dikenal juga dengan istilah Green Design yaitu sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya perancangan, pelaksanaan, dan pemakaian material yang ramah lingkungan serta penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. Dalam eco design ada 6 aspek cara hidup yang bisa kita terapkan di lingkungan rumah kita, antara lain :

aspek energi : misalnya penggunaan daya listrik sehemat mungkin

aspek tanah : misalnya memberikan space dirumah kita untuk taman bermain anak, bercocok tanam/penghijauan, area resapan, dan tempat untuk berelaksasi

Aspek air : misalnya dengan menggunakan grass block untuk halaman rumah, reuse, bak penampungan air hujan, menyirami tanaman, dan pengolahan limbah

Aspek udara : yaitu pencahayaan dan pengudaraan alami contohnya dengan memperbanyak sirkulasi udara silang, cahaya alami yang menyentuh ruang dalam, arah hadap bangunan

Aspek Material : seperti menggunakan bahan-bahan yang kontekstual, waterbase, ekologis, ringan, alami, recycle, dan hemat energi

Aspek Smart Design dengan memaksimalkan fungsi ruang yang ada di rumah kita.

Mas Rabbani juga memberikan tips tentang bagaimana menerapkan eco design dalam konteks hunian seperti apartemen. Eco design bisa diterapkan dengan pengaturan layout furniture, penggunnaan material eco friendly (reusable, recyclable, renewable), serta modern. Selain itu eco design juga bisa diterapkan dengan menggunakan smart design seperti memaksimalkan fungsi ruang, less material, dan less energy, contemporary, art living, space for interact.

Sebuah apartemen cocok untuk kaum urban yang memiliki mobilitas yang tinggi. “karakter intim sebuah ruang sangat mempengaruhi kualitas hidup, oleh karena itu keintiman ruang perlu didukung dengan design interior yang benar” ungkapnya.

Compact Living & Organize

Pembicara kedua adalah mbak Bayu Fristanty,  yang memaparkan tentang Compact Living and Organize. Mbak bayu memberikan banyak tips tentang bagaimana merapikan konten hunian agar tidak tampak berantakan. Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan Review dan Assess yang artinya kita harus memahami terlebih dahulu perilaku serta rutinitas kita, setelah itu baru memilah mana ruang ataupun barang yang akan menjadi prioritas. Hal kedua yang harus dilakukan adalah melakukan Group and Sort, yaitu dengan meyortir barang kita miliki kemudian mengelompokkannya sesuai dengan fungsi, apakah barang tersebut akan disimpan (keep), di donasikan (donate), di daur ulang (recycle), atau dibuang (trash). Setelah menyortir baru melakukan tahap ketiga yaitu place it yaitu memberikan tempat yang layak bagi barang yang dimiliki misalnya menyimpan buku di rak buku. Yang keempat adalah maintenance yaitu mempertahankan sistem yang sudah dijalani terrsebut menjadi sebuah kebiasaan.

Tentang Prajawangsa City