يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ
لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ
جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka tidak mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang" (Q.S. Al-Ahzab : 59)
"Jilbab itu wajib, bukan sunnah". Salah satu kalimat dalam novel remaja religi yang saya baca ketika kelas 3 SMA. Di novel itu dikutip juga ayat diatas. Sungguh membuat hati bergetar. Saya yang kala itu belum berhijab merasa ilmu agama saya sangat dangkal, tak pernah terpikir sekalipun bahwa hijab itu wajib bahkan ayat yang memerintahkan seorang muslimah wajib berhijab pun saya tak tahu.
Taqwa adalah mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Apa yang tertulis di Al-Quran adalah firmanNya. Sebagai muslimah yang bertaqwa kita harus menutup aurat. Hidayah itu datang pada siapa yang menginginkannya. Kala itu saya menyampaikan niat kepada orang tua untuk berhijab. Tapi kata ibu saya nanti saja setelah lulus SMA, sayang kalau harus membeli seragam baru lagi. Yah... waktu itu kondisi ekonomi keluarga agak sulit jadi saya mengurungkan niat saya tersebut.
Masuk ke perguruan tinggi saya mulai berhijab hingga saat ini. Dulu sebelum pakai hijab saya selalu bertanya kepada kawan-kawan yang sudah berhijab. "Gerah tidak pake kerudung?" iya sih dulu saya beranggapan memakai hijab itu ribet dan bikin gerah. Testimoni dari mereka katanya awal memakai hijab agak gerah tapi setelah terbiasa jadinya nyaman saja.
Setelah memakai hijab ternyata tak segerah dan seribet yang saya pikirkan dulu. Sesuai dengan janji Allah, dengan berhijab seorang muslimah akan terlindungi. Begitupun yang saya rasakan dengan berhijab, merasa terlindungi dan lawan jenis lebih menghargai saya sebagai perempuan. Seiring berjalannya waktu semakin banyak muslimah yang mengenakan hijab. Hijab mulai menjadi trend dan fashion tersendiri. Yang dulu terkesan kaku kini banyak kreasi, model, dan motif hijab yang bisa kenakan oleh muslimah.
Alhamdulillah.... kita patut bersyukur hidup di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, para muslimah dapat bebas mengenakan hijab. Lalu bagaimana dengan saudari kita yang tinggal di negara yang jumlah warga muslimnya minoritas? Diskriminasi, perlakuan yang kurang pantas, cacian, makian, dan dilecehkan sangat rentan mereka alami.
World Hijab Day
Pernah merasakan hal yang sama, Nazma Khan seorang perempuan asal New York, sejak tahun 2012 menginisiasi World Hijab Day (WHD) yang dirayakan tiap tanggal 1 Februari. Sebuah gerakan yang mengusung misi perdamaian dan meredam ketegangan dunia karena penggunaan hijab ini akhirnya menuai respon positif dari berbagai pihak. Gerakan solidaritas yang mengajak orang-orang dari berbagai agama dan kepercayaan untuk merasakan sendiri pengalaman mengenakan hijab. Orang-orang dari berbagai negara pun mulai menunjukkan dukungan dan ketertarikannya.
Saat ini WHD memiliki ribuan sukarelawan dari seluruh dunia, 70 duta WHD yang berasal dari lebih 45 negara, didukung oleh banyak tokoh terkenal baik akademisi maupun politikus untuk ikut merayakan WHD di seluruh dunia. Untuk tahun ini, WHD menggunakan hastag #IStand4Hijab untuk mendukung penentangan terhadap islamophobia dan diskriminasi terhadap muslimah, terutama di barat.
Aidijuma X World Hijab Day
Aidijuma Scraf adalah brand scraf asal Malaysia sejak tahun 2012. Datin Norjuma Habib Mohamed adalah pendiri sekaligus CEO brand tersebut. Aidijuma memiliki berbagai macam produk bawal dan satin scarf. Dengan hasil cetakan yang menarik, multi-style (twist and wear) alias kerudungnya bisa dibolak-balik karena ada dua motif, berinovasi dengan design dan harga yang terjangkau merupakan ciri khas dari brand Aidijuma. Oh iya, Datin pernah hadir tahun lalu di MuFFest untuk memperkenalkan brand-nya bagi muslimah Indonesia.
Hadir di lebih dari 20 toko di Malaysia dan 1 toko di Brunei Darussalam menjadikan Aidijuma Scraf sebagai salah satu brand scraf dengan penjualan terbanyak di Asia Tenggara. Aidijuma Scraf juga pernah berpartisipasi dalam berbagai acara fashion show di mancanegara antara lain : Plitz New York Fashion Week, London Muslim Lifestyle Show, dan Istanbul Modest Fashion Week.
Bawal dan Scraf Aidijuma yang saya mili |
Sukses dengan bisnisnya, Aidijuma Scarf juga senantiasa berpartisipasi dalam acara amal dan pemberdayaan wanita dengan mengusung tagline "Wear It As You" dan hastag #scrafwithsoul. Di Februari ini, Aidijuma Scraf diberi kehormatan untuk mensponsori acara World Hijab Day dengan nama Aidijuma X World Hijab Day. Acara ini diselenggarakan di lima negara antara lain Turki, Malaysia, Inggris, Brunei dan Indonesia.
Aidijuma X World Hijab Day adalah salah satu dari program Charity and Empowerment Aidijuma. Datin Norjuma selaku owner Aidijuma mencetak 10.000 scraf dengan exclusive design khusus untuk World Hijab Day. Scraf ini dibagikan kepada muslimah di 5 negara melalui event Aidijuma X World Hijab Day. Ada juga yang dijual namun hasil penjualannya untuk Charity.
I'm Wearing Bawal Printed - WHD |
Minggu lalu, lebih tepatnya tanggal 19 Februari 2017 saya mendapatkan kesempatan menghadiri Aidijuma X World Hijab Day bersama teman-teman dari Bloggercrony. Acara kolaborasi World Hijab Day dan Aidijuma Scraf, Think Fashion Istanbul Turki sebagai organizer untuk event di Indonesia dan Turki. Salah satu penggagasnya adalah Franka Soeria, wanita asal Indonesia yang berprofesi sebagai konsultan fashion internasional dan kini bermukim di Turki.
Aidijuma X World Hijab Day Indonesia berlokasi di Beebop Food Studio, Tebet, Jakarta Selatan acara tersebut berlangsung hangat dan meriah melibatkan teman-teman blogger, media social influencer, dan media. Talkshow dan sharing session tersebut menghadirkan 3 influencer muda antara lain : Nesa Aqila (Putri Muslimah 2015), Kakak-beradik Shirin Al-Athrus dan Safinah Darin Al-Athrus (Influencer Instagram).
Ketiga narasumber muda dan cantik tersebut berbagi pengalaman berhijab mereka. "Berhijab itu bukan pilihan tapi kewajiban... dan aku sangat cinta dengan kewajibanku" jawab Nesa bangga ketika ditanya oleh moderator tentang hijabnya. Nesa juga berbagi cerita ketika ada job syuting dan disuruh melepas hijabnya untuk syuting tersebut, dengan tegas dia menolak tawaran job tersebut.
Hampir senada dengan jawaban Nesa tentang kewajiban berhijab. Shirin mengatakan bahwa "Rambut cuma satu warna, kalau pake hijab bisa ganti-ganti warna". Hehe... betul ya Shirin kalau rambut memang cuma satu warna dan itupun kalau mau diwarnain biaya ke salonnya mahal, kalau hijab harganya murah meriah kan.
Setelah talkshow dan sharing session ada tutorial hijab juga. Mau tahu keseruan acara Aidijuma X World Hijab Day? yuk nonton storyboard video pendek di bawah ini :
Semoga dengan adanya kampanye World Hijab Day ini orang-orang di seluruh dunia khususnya non muslim bisa lebih memahami makna hijab dalam ajaran islam. Hijab adalah cara berpakaian yang diwajibkan oleh Allah bagi para muslimah. Hijab juga tidak membatasi aktivitas dan tidak merampas hak dan kebebasan wanita untuk berekspresi.
#IStand4Hijab and you?