Apakah Anda kenal dengan penyakit Lupus? Saya sendiri baru tahu kalau penyakit itu ada beberapa bulan lalu. Waktu itu seorang representatif dari Yayasan Lupus Indonesia, lebih tepatnya mahasiswi yang menjadi relawan untuk berkeliling dari kantor ke kantor mensosialisasikan tentang bahaya laten penyakit ini.
“Lupus” ini bukan tokoh novel yang terkenal pada tahun 80-an yang diangkat dalam film atau sinetron, ya, hehehe. Lupus adalah penyakit peradangan atau inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh itu sendiri.
Peradangan akibat lupus ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh, misalnya :
- Kulit
- Sendi
- Sel darah
- Paru-paru
- Jantung
- Ginjal
- Otak
- Sumsum tulang belakang
Pada kondisi tubuh yang normal, sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari infeksi. Tetapi yang menyeramkan dari pengidap lupus adalah sistem kekebalan tubuh tersebut menyerang tubuhnya sendiri.
Penyebab terjadinya lupus belum diketahui hingga saat ini. Diduga penyakit ini lebih menyerang wanita dibandingkan dengan laki-laki karena dipengaruhi beberapa faktor genetik dan lingkungan.
Jenis Penyakit Lupus
Jenis-jenis penyakit lupus yang wajib kamu ketahui, di antaranya: 1. Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus/SLE)
Penyakit lupus ini terjadi secara menyeluruh (sistemik) pada tubuh pengidap dan paling banyak diidap oleh masyarakat umum. Gejala ringan dari SLE adalah rasa nyeri dan lelah berkepanjangan. Pengidap SLE juga bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas.
2. Lupus Eritematosus Kutaneus (Cutaneous Lupus Erythematosus/CLE)
Merupakan lupus pada kulit yang berdampak bisa menyerang organ tubuh lainnya. DLE dapat dikendalikan dengan menghindari paparan sinar matahari langsung dan obat-obatan. Gelaja DLE antara lain : rambut rontok, pitak permanen, ruam merah, dan bulat seperti sisik pada kulit yang terkadang menebal dan menjadi bekas luka.
3. Lupus akibat penggunaan obat
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus, pada orang yang tidak mengidap SLE. Jenis lupus ini bersifat sementara dan menghilang dengan sendirinya setelah berhenti mengonsumsi obat yang memicu gejala lupus tersebut.
4. Lupus Eritematosus Neonatal
Jenis lupus ini terjadi pada bayi baru lahir yang diakibatkan oleh autoantibodi. Ibu yang melahirkan anak yang mengidap jenis lupus ini belum tentu mengidap lupus. Biasanya Lupus Eritematosus Neonatal hanya akan terjadi pada kulit dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun pada kasus lain bisa menyebabkan gangguan irama jantung pada bayi baru lahir
Gejala Penyakit Lupus
Seperti yang disebutkan diatas, terdapat tiga gejala utama penyakit pada lupus SLE, antara lain :1. Rasa lelah yang ekstrim
Melakukan rutinitas seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga ataupun kantor dapat membuat pengidap lupus merasa lelah bahkan setelahcukup beristirahat.
2. Ruam pada kulit
Ruam menyebar pada batang hidung dan kedua pipi atau ruam kupu-kupu (butterfly rash) karena bentuknya mirip sayap kupu-kupu.
3. Nyeri pada persendian
Gejala lain adalah rasa nyeri. Gejala ini muncul pada persendian tangan dan kaki. Nyeri ini tidak menyebabkan kerusakan atau cacat permanen pada pengidap.
Pengobatan Pada Penyakit Lupus
Penyakit lupus SLE tidak bisa disembuhkan, pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi tingkat gejala dan mencegah kerusakan organ pada pengidap SLE. Berkat pengobatan SLE yang terus berkembang hampir semua pengidap SLE dapat hidup mendekati normal.
Ada sebuah Yayasan Lupus Indonesia yang merupakan Organisasi Non Profit yang berlokasi di RS. Kramat, Jl. Kramat Raya 128, Jakarta Pusat. Mereka aktif mensosialisasikan bahaya penyakit lupus dan menggalang dana. Kalian bisa follow IG mereka di @yli_indo ataupun web mereka di http://www.lupusindonesia.org