Hello guys...
Lama nih ga nulis, kali ini saya mau sharing tentang sebuah objek wisata yang keren banget di Sulawesi Selatan yaitu Ramang-ramang. Sudah pernah dengar atau baca belum tentang Ramang-ramang atau sudah ada yang pernah ke sini?
Saya pernah mengunjunginya dan baru sempat menulis pengalaman itu di blog ini.
Saya pernah mengunjunginya dan baru sempat menulis pengalaman itu di blog ini.
Ramang-ramang adalah salah satu objek wisata yang tergolong baru di Sulawesi Selatan tepatnya di Kawasan Maros-Pangkep. Untuk ke tempat ini butuh waktu kurang lebih 2 jam dari kota Makassar, Untuk ke sana bisa menggunakan kendaraan pribadi atau rental mobil juga boleh.
sumber : kelilingnusantara.com |
Berbeda dengan air terjun Bantimurung, Ramang-ramang adalah sebuah dusun di antara gugusan Karts yang berada di kabupaten Maros dengan pemandangan alam yang menarik. Konon katanya di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki gugusan Karts yang sangat luas, salah satunya adalah Ramang-ramang yang merupakan pengunungan kapus terluas ke-3 di dunia setelah Cina dan Vietnam.
Btw, yang belum tahu pasti bertanya-tanya tentang apa itu Karst?
Kata tante Wikipedia, Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Selain itu daerah Karst dapat terbentuk karena proses cuaca, kegiatan hidraulik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pegosongan batu cair (lava).
Saya mengunjungi Ramang-ramang sekitar 2 tahun lalu dan itu pun karena perjalanan dinas dan salah satu teman memberitahu bahwa ada objek wisata baru di Makassar. Sejujurnya, sebagai seorang yang lahir dan besar di Makassar dan tiga tahun lalu merantau ke ibukota saya merasa agak malu karena ketidaktahuan saya dengan objek wisata di kampung halaman saya tersebut.
Bagaiman Menuju Ke Ramang-Ramang?
Selepas dinas kami pun menyewa mobil menuju ke Ramang-ramang. Sekitar Rp. 100.000 s.d Rp, 150.000,- (eh... sekarang di Makassar sudah banyak taksi online juga loh).
Karst Ramang-ramang tepatnya berlokasi di Dusun Ramang-ramang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Destinasi ini jaraknya sekitar 40 Km dari Kota Makassar, dan kurang lebih 10 Km dari kota Maros. Kalau dari bandara Sultan Hasanuddin dan teman-teman ingin langsung mengunjungi Ramang-ramang juga bisa loh, paling butuh waktu 15-20 menit. Kalau berangkatnya dari Makassar butuh waktu 1,5 jam - 2 jam (dan semoga ga kena macet).
Untuk mencapai dusun Ramang-ramang, ternyata kita harus menaiki perahu atau warga setempat menyebutnya Jolloro'. Tenang, disana ada sebuah dermaga dengan banyak jolloro' sewaan yang siap mengantar kita ke tempat tujuan. Saya kurang tahu persis saat ini harga sewa perahunya berapa rupiah. Dua tahun lalu, setelah tawar menawar yang cukup alot dengan daeng pemilik jolloro' kami akhirnya membayar Rp. 300.000,- dengan muatan sebanyak 6 orang, waktu itu kami menyewa dua jolloro'.
Menurut saya yang paling berkesan ketika mengunjungi Ramang-ramang adalah sensasi naik jolloro' dan menyusuri sungai Puthe sambil menikmati hamparan pengunungan Karst yang benar-benar memanjakan mata. Di sepanjang kiri-kanan menjelajah sungai ini pemandangan alam yang masih alami dimana sepanjang aliran sungai ditumbuhi oleh pohon Nipah. Nipah adalah sejenis tanaman palem yang tumbuh di kawasan bakau. Selain itu kita juga bisa bertemu dengan hewan-hewan liar yang ada disana seperti monyet dan belibis. Rasanya tuh kayak film Anaconda, yang menyusuri sungai Amazon hehehe...
Wonderful Indonesia!!!
Masha Allah... Nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan!
Setelah sekitar 30 menit sampailah kami di dermaga tujuan. Tenang!!! penjelajahan belum usai kawan, memasuki dusun Ramang-ramang kita akan disuguhi dengan pemandangan alam yang jauh lebih indah. Hamparan sawah hijau yang dikelilingi oleh gunung-gunung Karst, juga disana kita bisa melihat rumah panggung khas Sulawesi Selatan dan juga goa-goa yang ada di tebing Karst. Waktu kami ke sana hari sudah sore dan kami tidak sempat menjelajah lebih dalam ke desa tersebut karena kami takut kemalaman.
Pulangnya, kami masih tetap disuguhi pemandangan alam yang sama. Destinasi wisata ini recomended loh, bagi Anda yang mengunjungi kota Makassar atau warga Sulawesi Selatan yang belum pernah ke Ramang-ramang rasanya patut dipertimbangkan untuk berpetualang ria di tempat indah ini.
Btw, yang belum tahu pasti bertanya-tanya tentang apa itu Karst?
Kata tante Wikipedia, Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Selain itu daerah Karst dapat terbentuk karena proses cuaca, kegiatan hidraulik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pegosongan batu cair (lava).
Saya mengunjungi Ramang-ramang sekitar 2 tahun lalu dan itu pun karena perjalanan dinas dan salah satu teman memberitahu bahwa ada objek wisata baru di Makassar. Sejujurnya, sebagai seorang yang lahir dan besar di Makassar dan tiga tahun lalu merantau ke ibukota saya merasa agak malu karena ketidaktahuan saya dengan objek wisata di kampung halaman saya tersebut.
Bagaiman Menuju Ke Ramang-Ramang?
Selepas dinas kami pun menyewa mobil menuju ke Ramang-ramang. Sekitar Rp. 100.000 s.d Rp, 150.000,- (eh... sekarang di Makassar sudah banyak taksi online juga loh).
Karst Ramang-ramang tepatnya berlokasi di Dusun Ramang-ramang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Destinasi ini jaraknya sekitar 40 Km dari Kota Makassar, dan kurang lebih 10 Km dari kota Maros. Kalau dari bandara Sultan Hasanuddin dan teman-teman ingin langsung mengunjungi Ramang-ramang juga bisa loh, paling butuh waktu 15-20 menit. Kalau berangkatnya dari Makassar butuh waktu 1,5 jam - 2 jam (dan semoga ga kena macet).
Untuk mencapai dusun Ramang-ramang, ternyata kita harus menaiki perahu atau warga setempat menyebutnya Jolloro'. Tenang, disana ada sebuah dermaga dengan banyak jolloro' sewaan yang siap mengantar kita ke tempat tujuan. Saya kurang tahu persis saat ini harga sewa perahunya berapa rupiah. Dua tahun lalu, setelah tawar menawar yang cukup alot dengan daeng pemilik jolloro' kami akhirnya membayar Rp. 300.000,- dengan muatan sebanyak 6 orang, waktu itu kami menyewa dua jolloro'.
Menurut saya yang paling berkesan ketika mengunjungi Ramang-ramang adalah sensasi naik jolloro' dan menyusuri sungai Puthe sambil menikmati hamparan pengunungan Karst yang benar-benar memanjakan mata. Di sepanjang kiri-kanan menjelajah sungai ini pemandangan alam yang masih alami dimana sepanjang aliran sungai ditumbuhi oleh pohon Nipah. Nipah adalah sejenis tanaman palem yang tumbuh di kawasan bakau. Selain itu kita juga bisa bertemu dengan hewan-hewan liar yang ada disana seperti monyet dan belibis. Rasanya tuh kayak film Anaconda, yang menyusuri sungai Amazon hehehe...
Pohon Nipah di sepanjang sungai Puthe - Sumber : cumilebay.com |
Wonderful Indonesia!!!
Masha Allah... Nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan!
Setelah sekitar 30 menit sampailah kami di dermaga tujuan. Tenang!!! penjelajahan belum usai kawan, memasuki dusun Ramang-ramang kita akan disuguhi dengan pemandangan alam yang jauh lebih indah. Hamparan sawah hijau yang dikelilingi oleh gunung-gunung Karst, juga disana kita bisa melihat rumah panggung khas Sulawesi Selatan dan juga goa-goa yang ada di tebing Karst. Waktu kami ke sana hari sudah sore dan kami tidak sempat menjelajah lebih dalam ke desa tersebut karena kami takut kemalaman.
Pulangnya, kami masih tetap disuguhi pemandangan alam yang sama. Destinasi wisata ini recomended loh, bagi Anda yang mengunjungi kota Makassar atau warga Sulawesi Selatan yang belum pernah ke Ramang-ramang rasanya patut dipertimbangkan untuk berpetualang ria di tempat indah ini.
Tulisan ini diikutkan pada Wonderful Indonesia Blog Competition
Yuk.. teman-teman ikutan juga dong, share pengalaman traveling kalian menjelajahi bumi indah Indonesia
2 comments
lumayan juga ya sewanya 300.000 untuk perahunya. tapi klo di sharesama teman teman agak ringan.
ReplyDeleteSelain rumah adat dan kuburan yang dibatu, ramang ramang ini menjadi salah satu wisata hit di Sulawaesi. tahun 2015 ramang ramang booming banget itu. Iya, tak hanya pemandangan karst saja asyik tapi naik perahunya itu lho... bikin betah.
ReplyDeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam