Bismillahirrahmanirrahim....
Masih ingat postingan saya 2016 lalu tentang pembuatan paspor? waktu itu pas bikin paspor saya tidak ada rencana untuk traveling ke luar negeri dalam waktu dekat gengs.... Bikin paspor pada waktu itu adalah salah satu ikhtiar untuk mewujudkan mimpi untuk bisa melancong ke luar negeri.
Sejak memiliki paspor, saya ber-azzam negara pertama yang saya datangi harus Arab Saudi, dan kota di luar negeri yang saya datangi pertama kali adalah Mekah dan Madinah. Sebenarnya banyak godaan untuk traveling ke negara tetangga terdekat dulu seperti Singapura dan Malaysia karena lebih murah tentunya.
Dua tahun kemudian, Allah mewujudkan impian itu. Saya juga tak menyangka itu akan terwujud secepat itu. Setiap awal tahun saya terbiasa untuk membuat "Make a wish" ataupun "Target", dan target dan harapan pertama yang saya tulis adalah Umroh. Jujur saya menuliskannya karena rasa rindu akan ke dua kota tersebut (kok bisa kangen ya, kan belum pernah ke sana. Salah satu caranya biar rindu follow akun IG travel-travel umroh. Biasanya mereka mengunggah foto dan video yang bikin kamu mupeng pengen kesana). Dari segi finansial sungguh saya tidak menyiapkan tabungan khusus untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Sekitar bulan April tahun lalu ibu saya menelpon bahwa dia sudah daftar umroh di salah satu agen travel di Belitung dan rencana keberangkatannya bulan Oktober 2018. Ketika itu saya langsung bilang ke ibu
"saya mau ikut". Saya mengucapkan mirip seperti anak kecil pengen ikut ibunya ke pasar. Padahal itu sebuah perjalanan luar biasa.
"Apakah kamu punya uang untuk Umroh?" tanya ibu saya.
"Ga punya, tapi Insya Allah rezeki saya akan cukup untuk melunasi biaya Umroh tersebut". Jawab saya yakin.
"Tapi apakah travel itu terpercaya? jangan sampai tertipu". Sambung saya. Sebenarnya kami agak sedikit trauma dengan kejadian setahun lalu. Sssttt... jangan ribut ya, kami salah satu korban First Travel.
"Insya Allah bisa terpercaya". Jawab ibu saya yakin.
Haji dan Umroh adalah sebuah panggilan dari Allah.
"Allah tidak memanggil yang mampu, tapi Allah memanggil yang MAU, RINDU, dan YAKIN"
saya sangat percaya dengan quotes ini, dan terbukti. Doa terus, sedekah dan yakin! Allah mencukupkan rezeki saya. Alhamdulillah!
Agar bisa cukup, saya membayar biaya umroh tersebut dengan 3x menganggsur. Bulan Juni 2018, saya membayar DP sebesar Rp. 10.000.000,-. Saya masih ingat, itu hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebulan kemudian, Allah memberi saya rezeki dan membayar Rp. 10.000.000,- lagi. Sisanya 7 juta dan harus lunas bulan September. Saya berdoa kepada Allah semoga dilimpahkan rezeki untuk melunasinya dan juga bisa membayar uang semester kuliah di bulan yang sama yang jumlahnya hampir sama dengan sisa angsuran umroh (hehehe... rada puyeng juga, mau dapat uang darimana sebanyak itu dan dalam waktu singkat). Doa terus, sedekah dan yakin! Allah Maha Penolong dan diberi jalan keluar yang tidak disangka-sangka. Alhamdulillah saya bisa melunasi keduanya.
Setelah lunas biaya Umrohnya, ada kebutuhan lain tentunya yaitu perlengkapan Umroh dan uang pegangan selama disana. Untuk uang saku minimal saya bisa punya uang sekitar 3 jutaan atau sekitar 600 real. Doa terus, sedekah dan yakin! Alhamdulillah... Allah kembali memberikan rezeki yang tak disangka-sangka. Masha Allah... jika Allah sudah berkehendak jadi maka jadilah. Hanya dalam waktu enam bulan setelah tercetus kata "saya mau ikut" Allah mencukupkan dan mewujudkannya. (Semoga Allah memudahkan jodoh saya juga, semudah Allah memudahkan impian Umroh saya. Ikut doakan ya mentemen).
Masha Allah... Allahu Akbar...
MAU... RINDU... dan YAKIN itu kuncinya guys!!!
Siap materi itu penting, tapi yang lebih penting adalah persiapan batin. Entah sejak kapan hal itu bermula, saya lupa persisnya kapan, dan menjadi kebiasaan. Di wallpaper baik itu di komputer kantor ataupun di laptop pribadi yang terpajang adalah gambar Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan beberapa kota yang ingin saya kunjungi. Begitu dua masjid itu tampil di layar saya selalu mengelus-elus layar monitor, berdoa, dan bershalawat agar bisa sholat di dua masjid tersebut (saya meneladani trik Ustadz Yusuf Mansur, agar impian cepat terkabul... banyak bershalawat kepada baginda Rasulullah. Trik ini bisa juga untuk dapatin jodoh ya, sayangnya saya tidak punya foto lelaki yang saya inginkan untuk dielus-elus, didoakan sembari bershalawat hehehe... dengan kata lain belum ada calon).
Jika saya di kamar, saya mengelus monitor laptop plus dengan tangisan haru dan dengan rasa yang benar-benar ingin dan rindu sambil memanjatkan doa "Hamba ingin dipanggil kesana ya Allah, berikan hamba rezeki untuk mengunjungi kota Mekah dan Madinah, izinkan hamba sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi". Doa yang sama saya panjatkan ketika habis sholat. Doa dan keyakinan yang tanpa henti.
Jika saya di kamar, saya mengelus monitor laptop plus dengan tangisan haru dan dengan rasa yang benar-benar ingin dan rindu sambil memanjatkan doa "Hamba ingin dipanggil kesana ya Allah, berikan hamba rezeki untuk mengunjungi kota Mekah dan Madinah, izinkan hamba sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi". Doa yang sama saya panjatkan ketika habis sholat. Doa dan keyakinan yang tanpa henti.
"Allah tidak memanggil yang mampu, tapi Allah memanggil yang MAU, RINDU, dan YAKIN"
Saking rindunya ingin ke sana, sebulan dan dua minggu sebelum melaksanakan umroh saya bermimpi tawaf di depan Ka'bah. Mungkin itu suatu pertanda bahwa Allah benar-benar memanggil saya untuk berkunjung ke rumah-Nya.
Dulu kau pernah bermimpi, temuiNya di tanah suci
Kini kau kan pergi, tunaikan panggilan Ilahi
Datang dan katakan padanya, disana... disana...
Labbaik Allahumma labbaik
Labbaikala syarikalaka labbaik
Innal hamda wanni'matalak
Walmulkala syarikalak
Pergilah dengan hatimu
Pergilah karena panggilan Tuhan
Tunaikan perintahNya
Allah kan menjagamu
-Sabyan-
dan kini setelah tiga bulan berlalu... saya semakin rindu ingin kembali kesana lagi. Panggil hamba kembali Ya Allah...
To be continued... The amazing story of Mecca and Medina
To be continued... The amazing story of Mecca and Medina
NB : Bagi kawan senasib, korban First Travel yang dirahmati Allah. Tertipu, uangnya raib. Insha Allah akan diberi ganti berkali-kali lipat oleh Allah SWT, Allah tahu niat tulus kita. Ikhlaskan! Tak bisa kita tagih di dunia, kita tagih di akhirat kelak. Allah Maha Tahu yang Terbaik untuk kita. Allah Maha Tahu waktu yang tepat untuk dipanggil ke rumah-Nya.