Londo Kampung : I am on the way to the airport right now
Bapak Tukang Bengkel : Oh, sampeyan di bandara sana (dengan tampang bingung)
Londo Kampung : Yeah... i'm a Pilot. So, my flight leave at 1 o'clock. I'm going to Australia at 1 o'clock. But my plane need a new tire. And i'm look for a new tire. And I show you have a tire. here maybe is one of do, what do you think? (si bapak tukang bengkelnya makin roaming, bule ini ngomong apa ya?)
Bapak Tukang Bengkel : Bentar ya... bentar ya (bapaknya kebingungan clingak-clinguk kiri kanan nyari orang yang mungkin bisa menerjemahkan). Bisa bahasa inggris ga? tanyanya ke abang ojol yang ada di situ.
Kalau mau tahu lebih lengkapnya nonton saja videonya.
Wkwkwkwk... salah satu channel Youtube yang menurut saya menghibur dan memberikan edukasi adalah Youtubenya Londo Kampung. Selain bisa belajar bahasa Inggris saya juga bisa belajar bahasa Jawa. Yang paling saya suka adalah Cak Dave suka bikin prank bahasa Inggris di tempat-tempat umum.
Dari video-video Youtubenya Londo Kampung kita bisa menganilisis sendiri masih banyak orang Indonesia yang kurang cakap berbahasa Inggris bahkan tidak paham sama sekali, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.
Berdasarkan riset EF English Proficiency Index (EF EPI) edisi ke-9 tahun 2019 dimana kajian tersebut mengukur tingkat kemahiran berbahasa Inggris orang dewasa dari 100 negara. Hasilnya adalah Indonesia menduduki peringkat ke-61 dengan skor 51,58. Nilai ini masih dibawah nilai rata-rata kecakapan bahasa Inggris di kawasan Asia (53.00) atau peringkat ke-5 dibawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Sebenarnya apa yang menjadi kendalanya? Saya coba analisis berdasarkan pengalaman pribadi ya!
Pelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Masih Banyak Teori dan Terkesan Membosankan
Kurikulikum pelajaran bahasa Inggris di sekolah terlalu banyak teori dan menekankan pada Grammar. Praktiknya cuma berapa persen. Saya pertama kali dapat pelajaran bahasa Inggris ketika saya duduk di bangku SMP (beda ya sama anak zaman now, PAUD pun sudah diajarkan bahasa Inggris). Ingat ga zaman sekolah dulu kita diajari 12 tenses bahkan SMA diajari 16 tenses. Belum paham benar dan mahir di tenses yang satu, materinya sudah pindah ke tenses yang lain. Gimana ga bingung dan membosankannya bahasa Inggris jika kita dijejali dengan belasan rumus tenses yang notabenenya belum paham benar disaat seperti apa tenses itu akan di pakai.
Padahal, orang bule sendiri pun belum tentu memakai belasan tenses tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketika saya kursus di salah satu tempat kursus bahasa Inggris yang cukup terkenal dan teachernya ada beberapa yang native speaker. Pada saat review speaking test atau speaking assessment untuk naik level, teachernya bilang ke saya "Kamu cukup kuasai tiga tenses dulu yaitu simple present, simple past, and simple future. Praktikkan terus ketiga tenses tersebut dalam kehidupan sehari-hari sampai kamu paham benar kapan dan situasi apa ketiga tenses itu digunakan"
Orang Indonesia Masih Jaim Bercakap dalam Bahasa Inggris
Inti dari pelajaran bahasa adalah "Praktik"
If you want to be proficient pratice it every day
Sayangnya masih banyak orang Indonesia yang masih jaim memakai bahasa Inggris padahal sebenarnya mereka bisa. Contohnya adik saya yang kadang bikin kesel, I know dia jago banget bahasa Inggris (padahal dia ga kursus loh, autodidak). Ketika dulu saya lagi rajin-rajinnya kursus saya ajak dia "let's pratice with me, i need a tandem" (kan sebaik-baiknya teman praktek adalah orang terdekat). Tapi dia jawab apa "No... ini kan Indonesia" hadehhh....
Di kantor juga sama, saya kadang ajak teman-teman untuk bikin "hari berbahasa Inggris" hehehe tapi tidak ada yang mau katanya malu takut salah. Namanya bahasa Inggris mah namanya bukan bahasa Ibu kita pasti ada salahnya ya.
Seberapa Pentingnya Bahasa Inggris?
Persaingan Dunia Kerja
Bahasa Inggris adalah bahasa yang sifatnya universal. Di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini kecakapan berbahasa Inggris itu penting. Terutama di dunia kerja, lihat kan persyaratan kerja sekarang kebanyakan "fluent in English". Apalagi persaingan dunia kerja saat ini, saingannya bukan sesama lokal orang Indonesia loh, tapi juga orang-orang dari luar Indonesia. Persaingan ketat gengs, jika kamu tidak mampu berbahasa Inggris dengan baik tenaga kerja dari luar yang bakalan merajai bursa tenaga kerja di Indonesia. Lalu para pribumi tinggal nonton saja, makin tertinggal guys.
Pendidikan
Kuliah zaman now, kebanyakan dosennya ngasih materi dalam bahasa Inggris. Note! ini untuk jurusan saya ya "Sistem Informasi", saya kurang tahu kalau di jurusan lain. Berbagai hal terkait komputer dan teknologi informasi pasti menggunakan Bahasa Inggris, termasuk programming yang auto harus paham karena codingnya pake bahasa Inggris misalnya untuk coding conditional pake "if, else if, switch", untuk perulangan pake "for, while, do while" dan masih banyak lagi yang lain. Ditambah lagi literatur, jurnal, tutorial, reference, grup discussion sebagian besar memakai bahasa Inggris.
Oh iya, kalau mau cari beasiswa luar negeri juga butuh kecakapan bahasa Inggris yang mumpuni gengs. So bagi yang punya impian kuliah di luar negeri yuk belajar bahasa Inggris dari sekarang.
Traveling
Bagi yang doyan traveling, apalagi jalan-jalannya ke luar negeri tentunya harus bisa bahasa Inggris dong. Entar susah lagi ngomongnya kalau pas nyasar.
Bagaimana Belajar Bahasa Inggris
Saya bakalan bagi tips belajar bahasa Inggris versi saya.
1. Learn by Listening to Music
Caranya adalah dengan dengarin lagu yang kamu suka, baca liriknya, cari artinya, dan pahami maknanya. Dari SD saya ngefans banget sama Michael Learns To Rock saya hampir hafal semua lagunya. Karena saya suka jadi pengen tahu artinya.
2. Watch Movies or Series with English Subtitle
Nonton film ataupun serial kesukaanmu dengan menggunakan terjemahan berbahasa Inggris. Saya suka banget nonton Harry Potter awalnya pake subtitle Indonesia, kemudian saya ganti pake subtitle bahasa Inggris. Ga paham? coba pahami sendiri, jangan lihat kamus dulu.
3. Learn English With App
Sekarang banyak loh aplikasi smartphone yang bisa membantu kita belajar bahasa Inggris. Salah satu aplikasi yang saya sukai adalah aplikasi chatting dengan orang-orang dari Luar Negeri. Hitung-hitung practice kan (siapa tahu nemu jodoh juga jiaaahhhhh).
4. Take an English Course
Pertama kali kursus bahasa Inggris saat kelas 2 SMA di salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang cukup terkenal dan digandrungi di Makassar kala itu namanya PIA English Course tapi ga lama belajarnya cuma dua level lalu berhenti karena sudah naik kelas 3, mau fokus UAN eh zaman dulu istilahnya EBTANAS.
Beberapa tahun ini saya cukup giat belajar bahasa Inggris, hehehe soalnya tahu diri banget kemampuan bahasa Inggrisku masih cetek banget.
Setelah merantau dan bekerja di Jakarta sejak 2015 yang lalu, demi mengisi waktu luang saya belajar General English di Lembaga Bahasa Internasional Universitas Indonesia. Lagi-lagi belajarnya cuma 2 level doang karena bentrok dengan jadwal kuliah.
Saya selalu berusaha meningkatkan kompetensi saya. Salah satu caranya saya belajar bahasa Inggris adalah dengan kursus. Yup... saya tipe orang yang agak sulit untuk belajar otodidak, hehehe soalnya kurang disiplin dan kurang konsisten. Jadi, harus ada trigger dengan sesuatu yang bisa membuat saya disiplin dan konsisten yaitu ikutan kursus, hehehe karena kursus bahasa juga butuh money, jadinya sayang saja kalau sudah bayar biaya kursus tapi ga belajar dengan baik. Sambil kuliah saya tetap kursus, saya cari tempat kursus yang jadwal kelasnya bisa flexible, so selama setahun saya belajar bahasa Inggris di salah satu tempat kursus Bahasa Inggris yang berlokasi di Jakarta Pusat. Mehong tapi worth it lah! Terakhir sebelum pandemi Covid-19 menyerang Indonesia saya kursus lagi gengs, kali ini saya kursus TOEFL di LBI UI (dekat kosan soalnya).
Selama masa pandemi ini segala bentuk proses belajar mengajar, perkuliahan, serta seminar dilakukan via daring istilah kerennya dalam bahasa Indonesia adalah PJJ alias Pembelajaran Jarak Jauh. Yup... mau tidak mau, siap tidak siap para pendidik dan siswanya harus bisa beradaptasi dengan pembelajaran via daring. Bukan hanya untuk sekolah maupun kampus, lembaga kursus dan diklat pun sistem pembelajarannya juga beradaptasi di era pandemi ini.
Ngomong-ngomong soal kursus bahasa, beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah situs namanya lister.co.id. Lister adalah One Stop Learning Platform yang mengenalkan cara baru untuk belajar Bahasa Asing secara online. Wow... jadi bukan cuma bisa belajar bahasa Inggris saja, tapi bahasa dari negara lain pun bisa dipelajari. Penasaran bahasa apa saja? cusss cekidot lihat list dibawah ini :
- Bahasa Arab
- Bahasa Jerman
- Bahasa Mandarin
- Bahasa Jepang
- Bahasa Korea
- Bahasa Prancis
- Bahasa Belanda
- Bahasa Turki
- Bahasa Spanyol
- Bahasa Italia
Untuk belajar Bahasa Inggris, banyak program yang disediakan oleh Lister IELTS Preparation, Speaking, Academic Writing & Journal, Business Conversation, Business Writing, dan masih banyak pilihan program lainnya.
Karena saya penasaran dengan sistem pembelajaran di Lister dan memang saya saat ini lagi butuh untuk kursus bahasa (rencana pengen lanjut S2 dan semoga bisa dapat beasiswa ke luar negeri), jadi beberapa waktu lalu saya untuk ikutan salah satu program trial yang ada di Lister yaitu "Academic Writing & Journal"
Testimoni Kelas Academic Writing & Journal
Saya sudah ikut kelasnya dari hari Rabu lalu, saya kemudian bergabung di Whatsapp Group Lister Academic Writing. Di grup tersebut akan dikirimkan jadwal Meeting Zoom dan materi. Untuk Academic Writing sendiri ada 16 pertemuan (Meeting via Zoom) dan tiap pertemuan akan membahas tema yang berbeda. Dalam 1 minggu ada 3 kali pertemuan yaitu tiap hari Senin, Selasa, dan Rabu pukul 18.30 WIB. Durasi waktu tiap pertemuan sekitar 1,5 jam.
Lalu bagaimana jika kita ketinggalan mengikuti meetingnya?
Salah satu kelebihan dari kursus online adalah kita tidak perlu takut absen atau ketinggalan materi. Karena rekaman dari meeting zoom beserta materinya akan di share di Whatsapp Group. Mantap kan!
Terus bagaimana dengan pengajar atau tutornya?
Para tutor yang mengisi materi di Lister adalah para expert lulusan S2/S3 kampus ternama di luar negeri dan foreign teacher loh. Mereka diseleksi secara ketat berdasarkan berbagai faktor penting seperti latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan kerja.
So.. bagi yang pengen S2 ke luar negeri tentu butuh banget dong belajar Academic Writing. Program Academic Writing and Journal yang ada di Lister cocok banget nih buat kamu.