Blockchain: Menggali Potensi Luas Teknologi Terdesentralisasi (Bagian 2)
Skema Blockchain
- A ingin mengirim uang ke B
- Transaksi direpresentasikan secara online sebagai ‘Block’
- Block tersebut disiarkan/disebarkan ke setiap pihak/peserta yang ada didalam jaringan
- Mereka yang ada dijaringan tersebut akan menyetujui/mengizinkan bahwa transaksi tersebut valid
- Block tersebut kemudian akan ditambhkan ke rantai, yang memberikan catatan transaksi yang tak terhapuskan dan transparan.
Manfaat Blockchain
- Disintermediasi, dua pihak dapat melakukan pertukaran tanpa pengawasan atau intermediasi dari pihak ketiga, sangat mengurangi atau bahkan menghilangkan resiko counterparty (pihak ketiga atau peserta, baik bank atau pelanggan, dengan siapa transaksi keuangan dibuat, atau pihak-pihak yang melakukan transaksi keuangan)
- Para penggunanya diberi kuasa memegang kendali atas semua informasi dan transaksi mereka
- Data Blockchain secara lengkap, konsisten, tepat waktu, akurat, dan tersedia secara luas
- Karena adanya jaringan desentralisasi, Blockchain tidak memiliki titik pusat kegagalan dan lebih mampu menahan segala serangan berbahaya
- Pengguna dapat mempercayai bahwa transaksi akan dilaksanakan sama persis seperti perintah protokol dan menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga
- Perubahan pada Blockchain publik dapat dilihat secara terbuka oleh semua pihak dan menciptakan transparansi, dan semua transaksi yang tidak dapat berubah, yang berarti mereka tidak dapat diubah atau dihapus
- Dengan semua transaksi yang ditambahkan ke Ledger umum tunggal/single publik ledger mengurangi kekacauan dan komplikasi dari beberapa buku besar/ledger
- Transaksi antar bank berpotensi dapat memakan waktu hingga beberapa hari untuk kliring dan penyelesaian akhir, khususnya di luar jam kerja. Namun transaksi Blockchain dapat mengurangi waktu transaksi dalam hitungan menit dan diproses selama 24/7
- Dengan menghilangkan perantara pihak ketiga dan biaya overhead untuk bertukar aset, Blockchain memiliki potensi untuk mengurangi biaya transaksi
Kekurangan dan Kelebihan dari Blockchain
· Inter Blockchain
Karena
alasan tersebut, ketika bitcoin dirilis berbagai pihak menyebut bahwa Blockchain
adalah masa depan transaksi finansial, bahkan berbagai perusahaan finansial dan
teknologi telah berinvestasi besar untuk mengembangkan solusi finansial berbasis
Blockchain. Namun demikian, dengan masing - masing pihak mengembangkan sendiri
teknologi Blockchain, kemungkinan terjadinya multi ekosistem tetap tidak dapat dihindari,
karena itu di dalam komunitas beberapa pihak telah mengusulkan adanya protokol
inter blockchain untuk menghubungkan antar ekosistem blockchain yang berbeda. Sayangnya
sampai saat ini belum ada satu payung yang benar - benar dapat menyatukan perbedaan
antara satu teknologi Blockchain dengan yang lain.
· Performa
Salah
satu permasalahan yang dihadapi oleh teknologi Blockchain dari kacamata teknologi
database adalah rendahnya performa laju transaksi per detik yang dapat
ditangani, bitcoin saat ini hanya mampu melayani 1 transaksi per detik, apabila
dibandingkan dengan database mainstream, kecepatan in masih sangat jauh. Salah
satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggabungkan teknologi
pemrosesan database dengan penyimpanan Blockchain,salah satunya adalah proyek
bigchaindb, mereka mengklaim dapat melakukan transkasi hingga 1juta transaksi
per detik, namun demikian saat ini status proyek tersebut masih dalam tahap
pengembangan.
· Privasi
Masalah
lain terkait dengan konsep blockchain adalah mengenai privasi, pada prinsipnya
setiap node memiliki kopi-an data yang sama dengan node lainnya, artinya semua data
dapat dilihat oleh semua node. Secara positif hal ini sangat mendorong
transparasi, namun kekurangannya adalah ketiadaan privasi, untuk meminimalisir
hal tersebut Blockchain sebaiknya tidak digunakan untuk menyimpan data diluar
perpindahan asset (transaksi), data - data seperti profil pengguna dan dokumen
pendukungnya tidak disarankan untuk disimpan pada Blockchain.
· Masa Depan
Blockchain
tidak akan menggantikan keberadaan database secara umum, namun untuk sistem
transaksional, pelan tapi pasti blockchainakan segera menggantikan database
tradisional. Pada prinsipnya, segala sistem yang melibatkan adanya kepemilikan
aset, perpindahan aset dan melibatkan banyak pihak akan sangat potensial untuk digantikan
dengan sistem Blockchain. Saat ini sistem yang sedang dikembangkan diatas teknologi
Blockchain diantaranya adalah sistem mata uang, perbankan, supply chain,
distribusi musik, rekam medis, identitas dan sebagainya. Prediksi saya, suatu saat
apabila antar negara sepakat menggunakan blockchain untuk menggantikan paspor,
maka identitas kependudukan (KTP) menjadi bersifat global dan menggantikan
keberadaan paspor itu sendiri, bahkan cukup satu identitas untuk semua
keperluan (SIM, Asuransi, dsb).
Kerugian yang Ditimbulkan Oleh Blockchain
- Sistem berbasis Blockchain tergolong sangat “bebas” artinya tidak ada jaminan perlindungan konsuen seperti dalam proses yang tersentralisasi (misalnya Bank Indonesia sebagai regulator). Semua transaksi dikelola di ranah public sehingga privasi data konsumen juga terancam tidak terjaga baik.
- Blockchain juga memungkinkan terjadinya kegiatan kriminal, seperti pencucian uang dan pendanaan untuk kegiatan terorisme. Pihak berwenang akan sulit untuk melayak atau mengontrol kegiatan transaksi tersebutKemudian pengiriman uang pun berhasil dari Ake B
20 comments
Wahhh canggih juga yaa, apakah data-datang yang tersimpan dan dikirimkan itu aman dari serangan hacker tidak yaa.. Apalagi kalau berkaitan dengan transaksi gitu kan sangat sensitif banget, tapi kalau dilihat dari manfaat dan kegunaannya sebenarnya lebih menguntungkan dan hemat sih, Cuman buat pemula seperti saya ini harus belajar dulu bagaimana selak beluknya, dan peluang apa yang bisa diaplikasikan dari sana.
ReplyDeleteArtikel ini sangat aktual dan relevan. Penjelasan tentang blockchain begitu jelas dan sederhana. Apalagi penjelasan tentang kekurangan dan kelebihan blockchain. Bagi para pemula terasa mudah dipahami.
ReplyDeleteTidak adanya jaminan perlindungan konsumen inilah yang membuat transaksi publik jadi was-was. Kriminalisasi bisa kerap terjadi jika keamanannya kurang. Tentu mesti dipelajari lagi secara mendalam mengenai blockchain ini. Bagaimana jurus-jurus yang sebaiknya dilakukan dan mana yang tidak demi keselamatan.
ReplyDeletePenerapan blockchain ini memang ada kelebihan dan kekurangannya. Tapi mau gak mau nanti ke depannya kita harus bisa beradaptasi dengan sistem blockchain yaa...
ReplyDeleteDi luar kerugian blockchain dimana privasi data konsumen terancam tidak terjaga dengan baik dan memungkinkan terjadinya kegiatan kriminal, manfaat dan kelebihannya banyak juga yaaa
ReplyDeleteSelalu ada sisi positif dan negatif dari suatu hal. Kalaupun sistem berbasis Blockchain pada akhirnya mesti dipergunakan untuk keseharian, semoga ada langkah antisipasi yg setara dengan pengawasan.
ReplyDeletesering mendengar istilah teknologi Blockchain tapi beneran masih belom bisa paham secara mendalam dan masih perlu banyak belajar lagi sih
ReplyDeleteJujur ini pemahaman baru bagi saya. Terima kasih telah berbagi. Perlu banyak belajar nih
ReplyDeletepembahasan menarik dan lengkap kak, jadi bikin ngeri dengan sederhana. memang ya segala sesuatu itu ada baik buruknya. dibikin canggih2 eh ada aja celahnya buat orang berbuat gak baik. kalau memang semakin marak, sepertinya perlu ada regulasi untuk menjaga user dari tindakan2 yanng tidak diinginkan
ReplyDeleteSalah satu yang bikin tenang itu semua laporan dibuat secara terbuka. Perubahan pada Blockchain publik dapat dilihat secara terbuka oleh semua pihak itu bener bener bisa menciptakan transparansi, dan semua transaksi yang tidak dapat berubah, yang berarti mereka tidak dapat diubah atau dihapus. Jadi lebih aman ya
ReplyDeletesifatnya yang bebas dan transparan ini jadi bikin was-was juga sih ya si blockchain ini, jadi tetap harus waspada sih ya jika tetap ingin menggunakan blockchain sebagai metode bertransaksi.
ReplyDeleteKetika pertama kali mempelajari blockchain di kampus dulu, saya langsung teringat bahwa memang sistem ini begitu lemah di bagian privasi. Sehingga mereka-mereka yang masuk ke dalamnya, harus benar-benar aware akan keamanan data sendiri.
ReplyDeleteIni semacam SPK (Sistem Penunjang Keputusan) gak si? Dimana sistem yang akan melakukan verifikasi, jadi user hanya memonitor atau memantau aja?
ReplyDeleteIni benar-benar harus komit banget semua peserta dalam jaringannya untuk saling menjaga kerahasiaan data. Jangan sampai bocor ke pihak lain, apalagi ke pesaing. Di satu sisi memang memudahkan, tapi ya itu tadi privacy kurang terjaga. Jadi memang harus berhati-hati banget dalam transaksi, jangan sampai membocorkan hal-hal yang sifatnya pribadi/rahasia
ReplyDeleteTransparansi ini emang penting untuk suatu sistem, tapi kekurngannya ya jadi rawan data mudah disalahgunakan. Harus aware banget sama data yang dimiliki, tapi pasti ada celahnya juga sih pake blockchain gini. Sama kayak sistem lain juga
ReplyDeleteNah perlindungan konsumen itu yang menjadi concern ya mbak, masih belum jelas dan mengkawatirkan sih yaa. Namun di satu sisi teknologi transaksi kek gini juga makin mempermudah. Trus,soal bitcoin juga aku msh ragu, lbh ragu bukan legal gak legal, tapi hukum secara agama sebagai alat transaksi sah atau tidak.
ReplyDeletePernah pelajari ttg sistem ini waktu masih kuliah. Kalau gak salah waktu itu banyak pembahasan soal gimana regulasi sistem ini di Indo. Apa sekarang sudah ada regulasi belum ya?
ReplyDeleteTernyata resiko blockchain ini lumayan juga ya, jadi lebih bebas dan memungkinkan mudahnya pencurian uang. Beneran harus mengerti banget kalau mau memakai teknologi ini berarti yaa
ReplyDeleteSejak awal kemunculannya, blokchain sudah tampak menarik, tapi selama ini baru sekilas-sekilas saja membaca seluk-beluknya. Terlalu canggih buat saya yang cenderung konservatif ini. Hehehe
ReplyDeleteBetul banget. Sangking bebasnya Blockchain, sampai rawan cybercrime ya
ReplyDeleteSilakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam